Kiat Jaga Kesehatan Ikan, DKP Pandeglang Gelar Bimtek Penggunaan Obat Tradisional

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pandeglang dalam program meningkatkan kualitas kesehatan ikan menggelar bimtek terhadap kelompok pembudidaya ikan khususnya masyarakat pesisir, kegiatan tersebut membahas terkait penggunaan Fitofarmaka atau obat tradisional untuk mencegah sekaligus mengobati ikan yang terkena bakteri
Kepala Dinas Uun Junandar menyampaikan potensi dan tantangan budidaya ikan di pandeglang dan perbantuan nya dalam mendukung kecukupan protein hewani masyarakat.
“Kabupaten Pandeglang memiliki potensi perikanan budidaya yang cukup besar, budidaya ikan memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan protein hewani, namun tantangan kesehatan ikan dan dampak lingkungan dari penggunaan obat kimia menuntut solusi yang berkelanjutan,” ungkapnya saat sambutan di Hotel Wira Carita. (12/11).
Lanjutnya, Kepala Dinas menyampaikan bahwa banyaknya jumlah kelompok pembudidaya ikan di pandeglang dilihat sangat perlu untuk dibina agar kesinambungan antara ketersediaan dan permintaan masyarakat tetap terjaga, terlebih dalam hal pembudidayaan nya agar meminimalisir ikan dari terkena penyakit yang akhirnya dapat merugikan pelaku budidaya.
“Kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) di kabupaten pandeglang pada tahun 2023 berjumlah 1.040 kelompok, terdiri dari pembudidaya ikan nila, ikan mas, ikan lele, bandeng, udang, dan lainnya. banyaknya kelompok pembudidaya ikan di Kabupaten Pandeglang menjadi penyumbang produksi perikanan kedua terbesar se-Provinsi Banten. Data produksi perikanan budidaya pada tahun 2023 mencapai angka 27.001 ton,” tambahnya.
Adapun materi kegiatan tersebut membahas Fitofarmaka Perikanan yang tak lain adalah alternatif obat herbal dari tumbuhan untuk pencegahan penyakit yang biasa terjadi pada ikan yang lumrah di budidayakan.
Kepala Dinas Uun Junandar berharap dan menargetkan pada peningkatan kapasitas usaha pembudidaya ikan mulai dari pendapatan maupun taraf kesejahteraan nya.
“Besar harapan saya untuk para pembudidaya ikan agar terus semangat sebagai penopang kebutuhan protein hewani di daerah dan kedepan nya setelah kegiatan ini masyarakat dapat menerima pengetahuan terhadap fitofarmaka dan dapat mengolah secara mandiri karena proses yang terbilang terjangau dari segi ketersediaan dan biaya,” tutupnya. (BP02).