
Pandeglang, BadakPos.com– Sebanyak 60 pembudidaya ikan dari 10 kecamatan di Kabupaten Pandeglang mengikuti Bimtek penggunaan fitofarmaka yang diselenggarakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pandeglang. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para pembudidaya tentang manfaat dan cara penggunaan tanaman obat sebagai alternatif pengobatan ikan.
Dalam bimtek ini, para peserta diberikan materi mengenai jenis-jenis tanaman yang dapat dijadikan fitofarmaka, cara pengolahan, serta dosis yang tepat untuk berbagai jenis penyakit ikan. Selain itu, para peserta juga melakukan praktikum pembuatan fitofarmaka sederhana.
Kepala DKP Pandeglang, Uun Junandar mengatakan bahwa “penggunaan Fitofarmaka memiliki banyak keuntungan, seperti lebih ramah lingkungan, aman untuk dikonsumsi, dan dapat mengurangi ketergantungan pada obat-obatan kimia,” ungkapnya dalam sambutan di hotel Wira Carita (19/11).
Pada kesempatan Bambang Wahyudi selaku pemateri menjelaskan bahwa “Fitofarmaka dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengobati ikan yang sakit karena memiliki beberapa keunggulan, di antaranya: Murah, Tidak memerlukan teknologi yang tinggi, Tanaman herbal sudah lama dikenal oleh masyarakat, Secara turun-temurun terbukti memiliki efek obat/penyembuh,” jelasnya.
ia juga menambahkan bahwa keterjangkauan untuk mendapatkan obat tradisional tersebut di wilayah pandeglang yang cenderung banyak tumbuh di lingkungan masyarakat.
“Yang sering kita temui seperti daun dewa atau sambung nyawa itu berguna untuk kerapu macan dalam mencegah sekaligus mengobati ikan yang terkena penyakit dan bakteri,” jelasnya.
Uun Junandar berharap dengan diadakan nya kegiatan ini, masyarakat yang berbudidaya ikan dapat memaksimalkan hasil panen nya dan menekan angka gagal dalam mengembangkan budidaya ikan.
“Saya berharap besar dari kegiatan ini dapat membantu para masyarakat terkait untuk dapat membudidayakan ikan dengan lebih baik lagi sehingga outcome nya berdampak kembali pada pendapatan masyarakat,” tutupnya. (BP2).