BADAPOS.COM, PANDEGLANG – Wakil Gubernur Banten, A. Dimyati Natakusumah, menegaskan bahwa seorang pemimpin harus memiliki empat karakter utama: cerdas, berakhlak mulia, komunikatif, dan proaktif. Menurutnya, pemerintah dan masyarakat saat ini menuntut para pejabat yang berdedikasi, berintegritas, dan mampu melayani.

Hal tersebut disampaikannya saat memberikan materi “Integritas Kepemimpinan” pada Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Banten, Kabupaten Pandeglang, Selasa (24/6/2025).

“Eselon II adalah jabatan tinggi pratama, sebuah posisi yang sangat strategis. PKN ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas, dedikasi, integritas, dan jiwa melayani para peserta,” kata Dimyati.

advertisement

Tiga Tantangan Utama Pemimpin ASN

Dalam paparannya, Dimyati mengungkapkan ada tiga tantangan besar yang kerap dihadapi Aparatur Sipil Negara (ASN) saat memegang jabatan pimpinan:

  1. Tekanan Politik dan Kepentingan: Adanya tekanan dari ranah politik dan kepentingan kelompok tertentu yang jika tidak dikelola dengan baik dapat berujung pada ketidakpuasan masyarakat.
  2. Berada di Zona Abu-abu: Situasi yang rawan mengarah pada praktik Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN). “Sehingga, seorang pemimpin harus normatif dan wajib punya integritas,” tegasnya.
  3. Sikap Permisif: Cenderung membiarkan hal-hal yang salah atau berpotensi merusak tatanan. “Seorang pemimpin harus punya jati diri dan melaksanakan tugas sesuai ketentuan yang berlaku. Insya-Allah selamat,” ucap Dimyati.

Formula dan Kunci Sukses Kepemimpinan

Dimyati juga membagikan serangkaian formula kemampuan yang harus dimiliki seorang pemimpin untuk meraih keberhasilan. Di antaranya adalah perencanaan yang baik, penganggaran, pengawasan, evaluasi, serta pembagian tugas (distribution of power).

Selain itu, ia juga menekankan beberapa kemampuan kunci lainnya, yaitu:

  • Mampu meningkatkan kepercayaan orang lain terhadap dirinya.
  • Mampu membangun budaya organisasi yang positif.
  • Mampu menerapkan sistem yang efektif.
  • Mampu menjadi panutan atau teladan bagi bawahan.
  • Menghindari konflik kepentingan (conflict of interest).
  • Mampu mendorong kinerja yang berkelanjutan.
  • Menjaga akuntabilitas atau dapat dipertanggungjawabkan.
  • Mampu menjembatani kepentingan antara pemerintah pusat dan daerah.

***

advertisement